Minggu, 26 Juni 2016

SAMBUTAN KETUA YAYASAN

SEJARAH SEKOLAH
Yayasan pendidikan Kolonel Bedjo Bina Satria Mulia didirikan pada tanggal 24 juni 2004 oleh almarhum bapak Drs, Chairuddin Lubis. Bekerja sebagai pengawas sekolah menjadikan dirinya sebagai sosok yang sangat mencintai dunia pendidikan. Hal itu menimbulkan rasa keprihatinan pada saat ia melihat anak-anak dilingkungan tempat kelahirannya banyak yang tidak mengecap pendidikan. Sehingga almarhum bapak Drs, Charuddin Lubis mendirikan sekolah yang dinamainya dengan Yayasan pendidikan Kolonel Bedjo Bina Satria Mulia.
Pada tahun pertama didirikannya Yayasan pendidikan Kolonel Bedjo Bina Satria Mulia jumlah siswa SD berjumlah 15 orang siswa dan SMP 10 orang siswa. Dan pada tanggal 22 mei 2012 Drs, Charuddin Lubis meninggal dunia dan sekolah ini dikelola oleh istrinya yang bernama Dwi Rostiani. Karena kesibukan dan jarak yang jauh dari Jakarta menyebabkan beliau tidak bisa maksimal dalam pengelolaan sekolah sehingga sekolah Bina Satra Mulia ini menjadi kurang mendapat perhatian dari yayasan. Dengan keterbatasan jarak dan waktu yang dimiliki serta keinginan yang kuat agar skolah ini bisa berjalan dengan baik maka pihak yayasan dan keluarga memutuskan untuk mengalihkan pengelolaan sekaligus kepemilikan sekolah kepada pihak lain. Maka pada tanggal tanggal 28 April 2016 bertempat dikantor notaris Imanula Rambe,SH kepemilikan Yayasan Pendidikan Kolonel Bedjo Bina Satria Mulia resmi dipindah tangankan pengelolaan sekaligus kepemilikan kepada Bapak Zulaspan Tupti,S.E, M.Si dengan disaksikan seluruh ahli waris keluarga. Dengan beralihnya kepemilikan kepada Bapak Zulaspan Tupti maka beliau mengganti nama dari Yayasan Pendidikan Kolonel Bedjo Bina Satria Mulia menjadi Yayasan Pendidikan Bina Satria Mulia (Yaspen BSM).
Bapak Zulaspan Tupti S.E, M.Si adalah seorang tokoh pendidikan yang berprofesi sebagai Dosen dan memiliki jabatan fungsional sebagai Dekan Fakultas Ekonomi di salah satu perguruan tinggi ternama di kota Medan di tangan beliau BSM yang selama ini jauh tertinggal akibat kurang mendapat perhatian secara perlahan bangkit melangkah jauh kedepan mengejar ketertinggalan untuk meraih kesetaraan dengan perguruan lainnya. Sebagai langkah awal beliau melakukan pembenahan Infrastruktur/ fasilitas berupa perbaikan performance sekolah, meja belajar, kursi dan media pembelajaran lainnya yang selama ini sangat jauh  dari fasilitas yang layak/ standart. Langkah berikutnya adalah menahan SDM sebagai seorang pendidik. Keseimbangan antara Infrastruktur dan SDM adalah merupakan langkah yang harus dilakukan secara bersama . Ketika Infrastruktur sudah baik atau memadai maka SDM para guru harus ditingkatkan agar ilmu para guru dalam mentransfer ilmunya kepada para peserta didik memiliki kualitas yang baik. Kedua hal ini lah sebagai langkah pertama dan utama yang dilakukan dalam rangka pembenahan dan perubahan BSM . BSM sekarang ini dijadikan sebagai BSM jilid 2 atau sebagai BSM perubahan.

BSM jilid 1 adalah peletakan pondasi pendidikan yang diprakarsai oleh Bapak Alm.Hj Chairuddin Lubis dan BSM jilid 2 adalah BSM perubahan kearah pengembangan Yayasan Pendidikan Bina Satria Mulia yang disingkat menjadi YASPEN BSM.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar