SEJARAH
SEKOLAH
Yayasan pendidikan
Kolonel Bedjo Bina Satria Mulia didirikan pada tanggal 24 juni 2004 oleh
almarhum bapak Drs, Chairuddin Lubis. Bekerja sebagai pengawas sekolah
menjadikan dirinya sebagai sosok yang sangat mencintai dunia pendidikan. Hal itu
menimbulkan rasa keprihatinan pada saat ia melihat anak-anak dilingkungan
tempat kelahirannya banyak yang tidak mengecap pendidikan. Sehingga almarhum
bapak Drs, Charuddin Lubis mendirikan sekolah yang dinamainya dengan Yayasan
pendidikan Kolonel Bedjo Bina Satria Mulia.
Pada tahun pertama
didirikannya Yayasan pendidikan Kolonel Bedjo Bina Satria Mulia jumlah siswa SD
berjumlah 15 orang siswa dan SMP 10 orang siswa. Dan pada tanggal 22 mei 2012
Drs, Charuddin Lubis meninggal dunia dan sekolah ini dikelola oleh istrinya
yang bernama Dwi Rostiani. Karena kesibukan dan jarak yang jauh dari Jakarta
menyebabkan beliau tidak bisa maksimal dalam pengelolaan sekolah sehingga
sekolah Bina Satra Mulia ini menjadi kurang mendapat perhatian dari yayasan. Dengan
keterbatasan jarak dan waktu yang dimiliki serta keinginan yang kuat agar
skolah ini bisa berjalan dengan baik maka pihak yayasan dan keluarga memutuskan
untuk mengalihkan pengelolaan sekaligus kepemilikan sekolah kepada pihak lain.
Maka pada tanggal tanggal 28 April 2016 bertempat dikantor notaris Imanula
Rambe,SH kepemilikan Yayasan Pendidikan Kolonel Bedjo Bina Satria Mulia resmi
dipindah tangankan pengelolaan sekaligus kepemilikan kepada Bapak Zulaspan
Tupti,S.E, M.Si dengan disaksikan seluruh ahli waris keluarga. Dengan
beralihnya kepemilikan kepada Bapak Zulaspan Tupti maka beliau mengganti nama
dari Yayasan Pendidikan Kolonel Bedjo Bina Satria Mulia menjadi Yayasan
Pendidikan Bina Satria Mulia (Yaspen BSM).
Bapak Zulaspan Tupti
S.E, M.Si adalah seorang tokoh pendidikan yang berprofesi sebagai Dosen dan memiliki
jabatan fungsional sebagai Dekan Fakultas Ekonomi di salah satu perguruan
tinggi ternama di kota Medan di tangan beliau BSM yang selama ini jauh
tertinggal akibat kurang mendapat perhatian secara perlahan bangkit melangkah
jauh kedepan mengejar ketertinggalan untuk meraih kesetaraan dengan perguruan
lainnya. Sebagai langkah awal beliau melakukan pembenahan Infrastruktur/ fasilitas
berupa perbaikan performance sekolah, meja belajar, kursi dan media
pembelajaran lainnya yang selama ini sangat jauh dari fasilitas yang layak/ standart. Langkah
berikutnya adalah menahan SDM sebagai seorang pendidik. Keseimbangan antara
Infrastruktur dan SDM adalah merupakan langkah yang harus dilakukan secara
bersama . Ketika Infrastruktur sudah baik atau memadai maka SDM para guru harus
ditingkatkan agar ilmu para guru dalam mentransfer ilmunya kepada para peserta didik
memiliki kualitas yang baik. Kedua hal ini lah sebagai langkah pertama dan utama
yang dilakukan dalam rangka pembenahan dan perubahan BSM . BSM sekarang ini
dijadikan sebagai BSM jilid 2 atau sebagai BSM perubahan.
BSM jilid 1 adalah
peletakan pondasi pendidikan yang diprakarsai oleh Bapak Alm.Hj Chairuddin
Lubis dan BSM jilid 2 adalah BSM perubahan kearah pengembangan Yayasan
Pendidikan Bina Satria Mulia yang disingkat menjadi YASPEN BSM.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar